Selasa, 05 Juni 2012

5 Kota Dengan Graffiti Terbaik di Dunia

5 Kota Dengan Graffiti Terbaik di Dunia. Graffiti merupakan coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas atau kapur.

Graffiti tidak lagi melulu berupa corat-coret tak jelas di dinding kota. Kini kesenian jalanan makin kreatif dan secara tidak langsung malah menambah keunikan sebuah kota. Berikut 5 kota yang memiliki graffiti terbaik di dunia. Gambar-gambar yang menyindir, membela kaum lemah atau sekedar unik menjadi tema umum graffiti yang tersebar di seluruh penjuru kota. Masyarakat yang sedang menggunakan jalan sering kali merasa terhibur dengan seni lukis yang bisa dibilang indah. Di bawah ini adalah 5 kota dengan graffiti terbaik di dunia dari bootsnall.com

1. Newyork AS
Newyork AS
Newyork AS
Newyork AS. New York sangat identik dengan graffiti. Di kota ini, seni lukis jalanan sangat kental terasa. Anda bisa dengan mudah menemukan karya-karya para seniman jalanan yang bisa dibilang luar biasa. Jika Anda ingin belajar mengenai graffiti, di sini tempatnya. Kesenian ini dimulai pada tahun 1960an, berawal dari tulisan-tulisan yang ditorehkan di dinding kosong. Kesenian ini kemudian berkembang menjadi gambar-gambar. Gambar tersebut bisa dibuat dari cat, stensil, gambar yang dicetak dari bentuk yang telah dibuat di kertas, atau gambar yang dibuat menggunakan tanah liat. Hasil gambar para seniman jalanan ini pun bisa dikatakan luar biasa. Mereka mampu membuat gambar apik dengan efek 3 dimensi. Mereka pun bisa menggambar di tempat-tempat yang sulit dijangkau. Salah satu graffiti unik dan panjang bisa Anda temui di daerah Long Island City. Deretan gambar yang dimulai dari MoMA's P.S ini berjudul "graffiti mecca".

2. Berlin Jerman
Berlin Jerman
Berlin Jerman. Seperti New York, Berlin juga memiliki seni jalanan yang mengesankan. Hal ini didukung dengan banyaknya para pelukis jalanan di dunia yang datang ke sini dan menorehkan karya mereka. Anda bisa dengan mudah menemukan banyak graffiti di daerah Mitte dan Friedrichshain-Kreuzberg. Di Jerman, seni lukis jalanan ini dinamai Berliner Strassenkultur yang berarti seni jalanan para penduduk Berlin. Graffiti-graffiti menarik dibuat para pelukis jalanan yang berasal dari luar negeri sebagai "tanda" mereka pernah ke sana. Seperti contoh, Blu, seorang seniman dari Itali menggambar sebuah monster yang berukuran besar sebagai penanda ia pernah ke Jerman.

3. London Inggris
London Inggris

London Inggris. Para pelukis jalanan bisa lebih leluasa berkarya di kota ini karena graffiti diapresiasi dengan baik. Pada tahun 2008, sebuah institusi seni terkenal di Inggris bernama Tate Modern mengadakan pameran seni yang berasal dari 6 seniman internasional. Para seniman tersebut menggambar dengan berbagai tema, dari perdamaian hingga satir. Baru-baru ini ada "perkelahian" seni antara Banksy, seorang seniman jalanan dengan profil misterius, melawan King Bobo, seorang seniman jalanan yang sudah berkiprah sejak tahun 1980. Pertengkaran mereka menarik perhatian The Times yang menyebutkan duel seni mereka diandaikan seperti Picasso dan Matisse.

4. Melbourne Australia
Melbourne Australia

Melbourne Australia. Di awal tahun 2000, jalan-jalan di Melbourne menjadi media berkarya banyak seniman jalanan. Lukisan di dinding-dinding bangunan dan jalan di Melbourne bertambah di setiap malamnya. Beberapa tahun kemudian, kota ini mengadakan festival stensil yang kini telah menjadi acara tahunan. Poster, lukisan cat, pasta, stensil dan stiker telah memenuhi daerah Hosier Lane, Northcote, Brunswick dan Fitzroy. Secara umum, hasil lukisan yang ada di sini mewakili masalah politik yang sedang terjadi atau sekedar kreatifitas individual. Namun ada sebuah slogan yang menarik di sini yaitu, "blank walls are criminal", tembok kosong itu adalah sebuah kejahatan.

5. Teheran Iran
Teheran Iran

Teheran Iran. Seorang seniman jalanan yang menyebut dirinya A1one berkarya di bidang graffiti dengan tema politik. Ia memparodikan isu yang sedang terjadi saat itu. A1one juga memberi sebuah tagline "painting is not a crime" Sebuah karya menarik dari A1one adalah "Evolution" yaitu sebuah gambar monyet yang berubah menjadi manusia yang lalu berubah lagi menjadi seorang tentara. Sayangnya, banyak dari karya seniman tanpa nama yang sudah dibersihkan, sebelum banyak dilihat orang. Dari situ, letak graffiti tidak lagi di tempat publik, tapi lebih ke jalan-jalan sempit dan kecil. Di sinilah keunikan dari graffiti yang ada di Iran, karya merdeka yang menolak mati.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar